Definisi Jurnalistik Radio
Jurnalistik Radio –disebut juga broadcast journalism, jurnalisme audio, jurnalistik penyiaran– yaitu proses penyebarluasan informasi (berita) melalui media radio.
Karena radio is sound, hanya suara, maka karya jurnalistik (berita, feature, artikel) yang disajikan melalui radio pun berupa suara (sound, human voice).
Jurnalistik radio adalah “bercerita” (storytelling), yakni menceritakan atau menuturkan sebuah peristiwa atau masalah, dengan gaya percakapan (conversational).
Karakteristik Jurnalistik Radio
Karakteristik jurnalistik radio tidak lepas dari karakter radio, yaitu:
- Auditif. untuk didengarkan, untuk telinga, untuk dibacakan atau disuarakan.
- Spoken Language. Menggunakan bahasa tutur atau kata-kata yang biasa diucapkan dalam obrolan sehari-hari (spoken words). Kata-kata yang dipilih mesti sama dengan kosakata pendengar biar langsung dimengerti.
- Sekilas. Tidak bisa diulang. Karenanya harus jelas, sederhana, dan sekali ucap langsung dimengerti.
- Global. Tidak detail, tidak rumit. Angka-angka dibulatkan, fakta-fakta diringkaskan.
Dasar-Dasar Jurnalistik Radio
Dasar-dasar jurnalistik radio yang mesti dipahami atau dikuasai oleh jurnalis/reporter/praktisi jurnalistik radio antara lain:
- Memahami karakteristik media radio, seperti auditif, theater of mind, bahasa tutur, dan sebagainya.
- Menguasai teknik penulisan berita
- Memahami kode etik jurnalistik
- Menguasa teknik wawancara
- Menguasai teknik penyampaian/pembacaan berita (news presenting/news reading)
- Menguasai teknik dasar siaran radio
- Menguasa teknik mikrofon.
- Menguasai bahasa tutur
- Menguasai teknik penulisan naskah siaran radio (radio script/radio news).
- Memiliki suara standar dan audible –bisa dibentuk dengan latihan teknik pernafasan dan teknik vokal.
Karier Jurnalistik Radio
Mereka yang menguasai ilmu dan keterampilan jurnalistik radio bisa menjadi reporter, news reader/news presenter, scriptwriter, news anchor, news produser, news editor, dan news director.
Selain itu, mereka juga bisa menjadi trainer jurnalistik radio dan menulis buku tentang jurnalistik radio.
Hampir semua radio menyajikan informasi dalam program siarannya, terutama program siaran pagi. Namun, banyak juga penyiarnya yang tidak memahami dan menguasa jurnalistik radio.
Disangkanya, jurnalistik tidak ada hubungannya dengan kepenyiaran radio. Padahal, ketika sang penyiar menyampaikan informasi, itu sudah memasuki wilayah jurnalistik. Jadi, penyiar pun wajib memahami jurnalistik.
0 komentar:
Post a Comment